Senin, 16 Januari 2012

Aku Bukan Selebtwit

Dear @RahnePutri

Mungkin ini hanya salah satu dari sekian banyak surat yang datang untukmu. Aku pun takkan berharap banyak untuk kau baca apalagi membalasnya. Karena kadang harapan yang begitu banyak akan mengundang kekecewaan yang begitu banyak pula. Aku pun juga mungkin takkan siap bila menerima balasan darimu. Mungkin aku akan langsung masuk UGD (Unit Girang Dahsyat).

Ijinkan aku perkenalkan diriku. Aku bukan selebtwit, kaya dan terkenal, ku bukan saudagar yang punya banyak kapal.. #eh. Maaf, menulis surat ini rasanya seperti menyatakan cinta. Apa mungkin ini yang dinamakan surat cinta. Ah aku bingung.

Oh ya, tentang ku belum selesai. Aku seorang mata-mata, paparazi, pemburu berita, penggosip, stalker dan seorang pengagum. Target operasi ku? Seorang wanita dengan banyak bakat, namanya Rahne Putri. Ya, itu namamu bukan. Aku ditugaskan oleh hati dan pikiran yang tinggal di dalam diriku. Aku harap kamu tak melapor ke mereka bahwa aku mengatakan ini padamu, sebab ini sebenarnya tugas rahasia.

Aku heran, tubuhmu yang mungil itu mampu menopang bakat yang begitu banyak. Seharusnya kamu terpilih jadi salah satu keajaiban dunia baru melebihi komodo-komodo itu. Mereka tidak ada apa-apanya, mulut mereka hanya bisa mengeluarkan lidah dan ludah. Tapi mulutmu bisa mengeluarkan untaian kata nan indah yang kau salurkan lewat tulisan dan kicauan.

Aku sungguh sangat ingin bertemu. Dengan segala curahan rasa. Namun entah apa sudah siap aku bertemu seseorang yang bahkan lebih indah dari bunga tanpa sedikit pun cela. Aku hanya bisa merindumu, namun rinduku tidak lari dari khayal ku. Rinduku terapung, sedangkan kau lepas bebas menembus batas ruang dan waktu. Bila ku tak menyapa dan menggenggam erat rinduku lagi.. Aku kan lempar rindu ini di laut lepas dan berharap kau terima di ujung sana.

Hanya ingin ku, kau di sana. Bahagia. Bahkan tanpa namaku terngiang dalam hatimu. Aku harap anugerah merangkai kata yang kau punya tetap ada dan terus berkembang hingga tua. Tetaplah mengawali pagi ku dengan kata-kata penetas semangat dan mengakhiri malam ku dengan kata-kata peneduh jiwa. Dan yang paling penting tetaplah menjadi seorang Rahne Putri.

Terima kasih sudah meluangkan waktumu membaca surat dari seorang yang bukan selebtwit ini. Nafas ku saat ini begitu memburu, bibir ku kelu. Tapi ku sadar cinta ini ada untukmu. Mungkin ini hanya kata-kata sederhana dan tidak indah. Tapi ku pikir, biar bagaimana indah kata-kata ku, tak akan bisa melebihi kata indah milikmu.



Yang mencinta mu,


@Gieholicc


Nb: Kontrak kerjaku seumur hidup. Jadi bersiaplah kau ”target operasi”..:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar